Ketika Mayra kesal - 1
Mayra mendengus kesal,sudah beberapa kali Ibu menegur nya.
"Mayra,jangan dekat bunga itu ! Berduri !"pekik Ibu di tengah keramaian.
Mayra jadi tambah kesal mengingat kejadian itu.
Mayra berjinjit keluar rumah.
Ia menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Tidak ada Ibu ! Aku boleh keluar rumah !,"ucap Mayra pelan.
"Mayra !."teriak Ibu diambang pintu.
Ternyata Ibu nya tahu bahwa Mayra
pasti akan keluar rumah kalau tidak ada
Ibu.
"Selalu saja keras kepala !"marah Ibu.
"Jangan keluar rumah ! Sebentar lagi
pasti turuh hujan.Nanti kau sakit !,"
tegur Ibu.
Mayra jadi jengkel dengan perkataan Ibu nya,emosi nya sudah melonjak tinggi.
Ingin rasa nya Mayra menangis,atau kabur dari rumah.
Tapi,Ibu selalu saja mencegah nya kabur dari rumah.
Mayra menghentakkan kaki nya ke kamar tidur nya.
"Huh ! Aku kesal sekali ! Keluar rumah tidak boleh ! Memegang duri tidak boleh ! Bermain di rumah teman tidak boleh ! Apa nya yang boleh ?!"bentak Mayra sambil membentangkan diri nya di kasur.
"Ibu selalu menegur teruss .."
ucap Mayra.
Mayra lalu beranjak dari tempat tidur nya dan kembali menengok ambang pintu.
Sepi,tidak ada Ibu . Kesempatan Mayra untuk kabur.
Ia lalu berlari sekuat tenaga.
"Akhir nya aku bisa lolos ! ,"celetuk Mayra girang.
Ia mengambil sepeda nya dan mengayuh sepeda nya dengan cepat.
BRUK !
Karena terlalu cepat,Mayra tak melihat batu didepannya,ia terjatuh.
"Aduh,kaki ku terluka !. Biarkanlah,lebih baik bersenang-senang daripada ditegur-tegur"tukas Mayra.
Ia membenarkan sepeda nya dan ke lapangan bermain bersama teman-temannya.
"Halo Mayra ! Yuk main !,"ajak Cloe.
"Main sepak bola saja,Mayra !."tawar
Nicola .
"Tidak,ah. Aku bermain sepeda saja dengan Cloe !"tolak Mayra .
Mayra bermain sepeda dengan Cloe.
"Halo Mayra,kita ambil mangga yuk"ajak Megi.
"Wah,aku ikut !"jawab Mayra dengan riang.
"Aku tidak ikut,nanti dibilang pencuri !"kata Cloe sambil berlalu.
Megi dan Mayra segera memetik mangga di pohon.
Mayra memanjat,Megi mengambil buah mangga itu dan memberi nya kepada Mayra sama rata.
"Nah,kita pulang yuk. Sudah sore,nanti kita dicari Ibu kita !"tukas Megi.
Mayra mengayuh pedal sepedanya
Dengan cepat,karena hujan.
Sebentar saja,ia sudah sampai di rumah.
Ibu telah menyambut nya di ambang
pintu.
"Mayra,kau ini makin hari makin keras kepala saja. Ibu bilang apa,pasti hujan !.
Contoh sepupu mu dong,baik,pintar ramah lagi !,"kata Ibu yang membandingkan-bandingkan sepupu Mayra.
Mayra bergegas lari dan mengunci pintu kamar nya.
"Mayra ! Jangan sentuh barang itu ! Berdebu ! ."tegur Ibu.
"Mayra ! Jangan main ! Belajar !"teriak Ibu.
Mayra sudah lelah dengan teguran Ibu.
Mungkin sudah ratusan kali Ibu menegur
nya.
***
Keesokan harinya,Mayra segera ke ruang makan .
"Ini sarapannya ! Cepat makan !. Saudara sepupumu akan datang 30 menit lagi ! Bersikap yang sopan !."nasihat Ibu.
Mayra mengangguk lesu,berat sebenar nya menjalankan tugas daripada diomong.
30 menit kemudian,terdengar bunyi klakson mobil.
Ibu menyambut kedatangan saudara-saudara nya.
"Halo Mayra,kamu sudah besar ternyata."celetuk saudara Ibu.
"Cantik sekali kamu .."puji nya lagu.
"Tapi keras kepala,susah diatur !,"tutur Ibu.
Senyum Mayra langsung memudar.
Ibu selalu menjelek-jelekkan nya.
"Anak manis,senyum !"ujar saudara Ibu
nya.
Mayra tersenyum sedikit.
"Nah Mayra,kau bermain lah dengan
Walter,Emma,Nicole,ya.
Pukul 12 siang kita makan. Ibu ingin membuat hidangan kecilan duku untuk saudara Ibu,dan satu lagi ! Jangan nakal"ucap Ibu tegas.
Walter,Emma dan Nicole saling berbisik.
"Yuk,kita main."ajak Nicole.
"Mana Aira,Aaron dan Lyra ?,"tanya Mayra.
"Mereka akan menyusul."jawab Walter.
***
Mereka segera bermain.
Mayra mengambil batu dan melemparkannya ke buah mangga,bukannya tepat sasaran,tapi salah sasaran.
Mayra dan saudara sepupu nya kabur.
"Lariii .. !"teriak mereka serempak.
Sampai terengah-engah,semua menatap Mayra,"Nakal benar kau !"kata Nicole.
Mayra jadi sedih,ia berlari tanpa arah.
Disitu,terdapat bangku taman.
"Andai aku hidup di desa,tak begini. Ibu dan Ayah ku pasti jauh lebih menyanyangi daripada di kota. Ayah meninggalkan ku,Ibu sekarang yang mengurus ku. "ucap Mayra.
Ia terisak sedih,sambil menangis tersedu-sedu,mobil mewah lewat di situ.
Bersambung ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment