Segera,Flasscha pergi dari desa itu.
Flasscha terbang dengan girang.
Ia terbang menerobos semak-semak,ia tak peduli tubuh nya kesakitan.
"Nah,sekarang kata 'beda' itu musnah dari ku ! Sekarang aku setara dengan Popita dan Lopita mulai besok .. !"kata Flasscha riang.
"Tunggu !."teriak sesuatu suara.
Flasscha menghentikan perjalanannya.
Peri itu terbang ke arah Flasscha.
"Aku ingin mengajak mu ke suatu
tempat. Ajaklah saudara mu,besok !,"
ujar peri itu sambil terbang gesit.
Flasscha berlalu pergi meninggalkan
Peri itu.
Ia lalu keluar dari hutan itu.
Flasscha mendarat di tanah,lalu berjalan menuju rumah nya dengan senang.
***
"Halo Popita dan Lopita !,"sapa Flasscha.
Popita menoleh,"Hai ..."sahut Lopita lirih.
"Kenapa ?"tanya Flasscha bingung.
Lopita menangis tersedu-sedu.
"Aduh,Flasscha. Kau jangan menghilang !
Lopita sedih kalau kau menghilang !,"celetuk Popita.
"Oh,maaf .."tukas Flasscha.
"Darimana saja Flasscha ?"tanya Lopita sambil menghapus air mata nya.
"Begini,tadi,aku membaca buku.
Yang diberikan Popita.aku membacanya.Aku melihat ada tulisan,yaitu hutan rahasia,hutan pengubah nasib. Aku kesana dan aku pingsan di semak-semak.
Ada peri yang membawa ku,peri itu bertanya apa permintaan ku saat aku terbangun.
Aku berkata,aku ingin seperti kalian.
Lalu,aku pulang !."cerita Flasscha panjang lebar.
"Oh ya,ada peri tadi yang menyuruh ku untuk kesana kembali bersama kalian !."lanjut Flasscha.
Lopita dan Popita hanya mengangguk dan tidur karena sudah larut malam.
***
Pagi nya,Flasscha menghirup udara segar.
Ia tak sabar melihat apakah yang ia sukai akan mirip seperti Lopita dan Popita.
"Pink dan biru warna kesukaan Lopita dan Popita.
Tapi,aku bosan dengan warna itu !
Buah asam juga menurut ku enak,huh ! Ternyata peri itu penipu. Semua yang ada di buku itu hanya khayalan !."bentak Flasscha.
Tok .. tok .. tok
Pintu rumah Flasscha diketuk.
Flasscha membuka pintu,peri yang ia lihat saat perjalanan pulang.
"Halo,mana saudara mu ? Aku sudah menunggu mu dari tadi"celetuk nya.
Flasscha segera memanggil Lopita dan
Popita.
Mereka terbangun,"ada apa ?"tanya Lopita sambil menguap.
"Peri yang kuceritakan kemarin datang." Kata Flasscha.
Lopita tersentak kaget saat melihat wajah nya. "Kau !"teriak Lopita tak senang.
"Tunggu,kau bukannya Lopita !."ucap peri itu sambil mendengus kesal.
"Kalian sudah saling kenal ? Teman ya .."tebak Flasscha.
"Ya.Pokok nya aku tidak ingin ia menginjak rumah kita ! Ia musuh ku.
Ia berbeda dengan kita,waktu kecil,Clara selalu membuat kegaduhan !. Parah nya,ia selalu dikucilkan karena akibat nya yang nakal itu .."bentak Lopita sambil melipat tangannya.
"Berbeda ?."ucap Flasscha lirih.
Flasscha menutup muka nya dengan
Kedua tangan nya.
"Kenapa Flasscha ?,"tanya Popita.
"Kalian lihat saja di buku pink ku.
Aku ingin peri !"celetuk Flasscha sambil berlari menghapus air matanya.
"Ini semua salah mu ! Flasscha jadi tersinggung dengan omongan ku."ucap Lopita.
Peri itu lalu pergi segera mengikuti Flasscha.
"Sudah,kita lihat buku pink Flasscha saja.Pasti ada rahasia dalam buku nya"tukas Popita sambil menarik tangan Lopita.
Mereka segera mencari dan membuka buku pink Flasscha yang sedikit berdebu.
Mereka membuka halaman pertama sampai halaman terakhir.
Isi nya adalah,Flasscha berbeda
dengan saudara nya.
Ia benci dengan diri nya .
Menurut Flasscha,tak seharusnya tiga kembar ada nama yang berbeda.
Seharus nya nama nya hampir mirip-mirip.
"Yuk,kita cari Flasscha ! Berbeda itu
bukan kekurangannya.
Kita lihat kelebihan nya yang menarik."
Ajak Popita.
Lopita mengangguk setuju.
***
Segera,Peri itu menemui Flasscha di hutan.
"Flasscha,kau tidak apa-apa ?."tanya peri itu.
Flasscha berusaha tersenyum.
"Tidak kok. Siapa nama mu ?,"tanya Flasscha.
"Nama ku Clara Mad. Dari desa seberang"ucap Clara memperkenalkan diri.
Flasscha menceritakan perbedaannya antara saudara nya.
"Oh,jadi kau ingin setara dengan saudara mu .. mengapa harus sama ?! Kompak pun tidak apa-apa. Asalkan jangan bertengkar"celetuk Clara .
Flasscha jadi terhibur dengan kata-kata Clara.
"Terimakasih ya,telah menghibur ku.
Sore ini kita bertemu ya,saat matahari
terbenam !,"seru Flasscha.
"Tentu !"jawab Clara singkat.
Mereka terbang ke rumah masing-masing. Flasscha sudah mengabaikan perbedaannya antara diri nya dengan Lopita dan Popita karena Clara.
"Halo,darimana saja kau Flasscha ?"tanya Lopita.
"Dari hutan. Aku tadi terhibur dengan
kata-kata Clara.
Clara bersedia mendampingi ku dikala
aku sedang sedih .. ia baik"kata
Flasscha.
"Aku merasa bersalah. Tak sebaik nya aku berkata kasar pada nya."ucap Lopita menyesal.
"Tidak apa-apa. Aku sudah mengajak nya untuk sore bertemu. Aku ajak kalian sekaligus sebagai kejutan !"seru Flasscha.
Mereka lalu berpelukan hangat.
***
Sore nya,Clara,Flasscha,Lopita dan Popita duduk bersama.
Matahari pun mulai terbenam.
Matahati mulai menyembunyikan diri nya dan berganti bulan.
"Lihat ! Malam mulai tiba,ada bulan !"seru Flasscha.
"Oh ya,aku minta maaf ya Clara. Aku seharus nya tak melihat sisi jelek mu. Kamu juga kan mempunyai kekurangan dan kelebihan.
Tak sebaik nya aku terus melihat sisi jelek mu."tukas Lopita sambil menunduk.
"Aku maafkan kok. Lagipula,itukan kesalahpahaman !,"kata Clara.
Flasscha tersenyum lembut.
Sekarang,ia tidak lagi menganggap kata berbeda itu 'lain'.
Melainkan keistimewaan dalam diri kita,yang dikatakan Ibu nya.
Berbeda itu bukan dilihat dari sisi jelek nya,melainkan sisi baik nya.
Sisi buruk nya harus dinasihati saja agar tak diperbuat nya lagi.
Flasscha jadi berterimakasih pada Ibu nya yang telah memberi nya semangat untuk tidak menyindir diri nya kalau diri nya berbeda.
The end ~ 💎
"Berbeda ?."ucap Flasscha lirih.
Flasscha menutup muka nya dengan
Kedua tangan nya.
"Kenapa Flasscha ?,"tanya Popita.
"Kalian lihat saja di buku pink ku.
Aku ingin peri !"celetuk Flasscha sambil berlari menghapus air matanya.
"Ini semua salah mu ! Flasscha jadi tersinggung dengan omongan ku."ucap Lopita.
Peri itu lalu pergi segera mengikuti Flasscha.
"Sudah,kita lihat buku pink Flasscha saja.Pasti ada rahasia dalam buku nya"tukas Popita sambil menarik tangan Lopita.
Mereka segera mencari dan membuka buku pink Flasscha yang sedikit berdebu.
Mereka membuka halaman pertama sampai halaman terakhir.
Isi nya adalah,Flasscha berbeda
dengan saudara nya.
Ia benci dengan diri nya .
Menurut Flasscha,tak seharusnya tiga kembar ada nama yang berbeda.
Seharus nya nama nya hampir mirip-mirip.
"Yuk,kita cari Flasscha ! Berbeda itu
bukan kekurangannya.
Kita lihat kelebihan nya yang menarik."
Ajak Popita.
Lopita mengangguk setuju.
***
Segera,Peri itu menemui Flasscha di hutan.
"Flasscha,kau tidak apa-apa ?."tanya peri itu.
Flasscha berusaha tersenyum.
"Tidak kok. Siapa nama mu ?,"tanya Flasscha.
"Nama ku Clara Mad. Dari desa seberang"ucap Clara memperkenalkan diri.
Flasscha menceritakan perbedaannya antara saudara nya.
"Oh,jadi kau ingin setara dengan saudara mu .. mengapa harus sama ?! Kompak pun tidak apa-apa. Asalkan jangan bertengkar"celetuk Clara .
Flasscha jadi terhibur dengan kata-kata Clara.
"Terimakasih ya,telah menghibur ku.
Sore ini kita bertemu ya,saat matahari
terbenam !,"seru Flasscha.
"Tentu !"jawab Clara singkat.
Mereka terbang ke rumah masing-masing. Flasscha sudah mengabaikan perbedaannya antara diri nya dengan Lopita dan Popita karena Clara.
"Halo,darimana saja kau Flasscha ?"tanya Lopita.
"Dari hutan. Aku tadi terhibur dengan
kata-kata Clara.
Clara bersedia mendampingi ku dikala
aku sedang sedih .. ia baik"kata
Flasscha.
"Aku merasa bersalah. Tak sebaik nya aku berkata kasar pada nya."ucap Lopita menyesal.
"Tidak apa-apa. Aku sudah mengajak nya untuk sore bertemu. Aku ajak kalian sekaligus sebagai kejutan !"seru Flasscha.
Mereka lalu berpelukan hangat.
***
Sore nya,Clara,Flasscha,Lopita dan Popita duduk bersama.
Matahari pun mulai terbenam.
Matahati mulai menyembunyikan diri nya dan berganti bulan.
"Lihat ! Malam mulai tiba,ada bulan !"seru Flasscha.
"Oh ya,aku minta maaf ya Clara. Aku seharus nya tak melihat sisi jelek mu. Kamu juga kan mempunyai kekurangan dan kelebihan.
Tak sebaik nya aku terus melihat sisi jelek mu."tukas Lopita sambil menunduk.
"Aku maafkan kok. Lagipula,itukan kesalahpahaman !,"kata Clara.
Flasscha tersenyum lembut.
Sekarang,ia tidak lagi menganggap kata berbeda itu 'lain'.
Melainkan keistimewaan dalam diri kita,yang dikatakan Ibu nya.
Berbeda itu bukan dilihat dari sisi jelek nya,melainkan sisi baik nya.
Sisi buruk nya harus dinasihati saja agar tak diperbuat nya lagi.
Flasscha jadi berterimakasih pada Ibu nya yang telah memberi nya semangat untuk tidak menyindir diri nya kalau diri nya berbeda.
The end ~ 💎
0 komentar:
Post a Comment