Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Tuesday, November 24, 2015

Jeany dan Elsa - 3

Tya's Blog
Jeany dan Elsa - 3

"Apa ... apa maksud nya ?!,"kata Jeany tak mengerti.
"Mungkin,jam 20.30 malam akan terjadi sesuatu yang mengerikan .."jawab Elsa dengan suara yang membuat Jeany sedikit takut.
"Betapa sial nya aku !"pekik nya keras.
Elsa terkejut,"kau bilang itu sial ?!. Tidak ! Itu keberuntungan. Kalau kau tidak mengambil gulungan kertas itu dan tidak membaca nya. Maka,kita tak akan tahu apa yang terjadi pada pukul 20.30 itu !."ucap Elsa.
Jeany lalu menangis kencang. "Tinggalkan aku sendiri ! Kumohon !,"pinta Jeany.
Elsa pun beranjak dari tempat tidurnya dan membawa kotak permen coklat.
"Kau yakin tidak mau dengar apa isi kertas ini ?,"tanya Elsa.
"Tidak !. Biarkan aku meredakan emosiku !!!"jawab nya keras.
Setelah Elsa keluar dari kamar tidurnya.
Jeany menangis sekeras-kerasnya.
Air mata terus membasahi pipi nya itu.
"Jangan menangis terus !,"celetuk sesuatu suara.
Jeany menoleh ke kanan dan ke kiri bahkan ke atas.
Ia tak tahu asal suara itu,Jeany malas untuk berdiri.
Maka,orang itu pun keluar dengan gaun putih.
"Lisha ?!"teriak Jeany.
Lisha mengelap air mata Jeany memakai sapu tangan biru muda nya itu.
"Kau tahu ?. Hani dan aku telah berteman sejak lama. Waktu kami kecil,umur 4 tahun kami selalu bersama. Bahkan sampai sekarang. Dan,kami tak pernah merahasiakan apapun dari diri kamu. Satu pun !. Tapi,aku punya rahasia. Jangan dibocorkan kepada siapapun,kecuali Elsa."cerita Lisha panjang.
Lisha memberikan kotak permen coklat yang berisi sesuatu di dalam nya.
"Aku ingin memberi nya padamu .. isi kotak ini adalah .. gaun putih kesayangan ku serta surat terakhir ku untuk mu. Mungkin,kita tak akan bertemu lagi. Hani tidak peduli padamu lagi dan saudara mu lainnya bahkan keluarganya. Ia lebih memilih ke suatu tempat yang sungguh sepi dan itu di rumah tua itu. Rumah tua itu bisa kapan saja menghilang,Jeany. Simpan rahasia itu,tutup mulutmu. Jangan sampai ketahuan siapa-siapa. Kuperingatkan lagi ! Kau boleh membocorkan ini semua ke Elsa. Tapi tidak untuk keluarga dan saudara mu. Kecuali Elsa,mengerti ?,"jelas nya panjang lebar.
Lisha pun tersenyum pada Jeany.
Ia melambaikan tangannya,Lisha lalu pergi melewati pintu belakang.
Jeany pun membuka sweater nya dan memakai gaun putih milik Lisha.
Ia berkaca di depan cermin. "Aku sungguh manis. Tapi,aku lupa bilang terimakasih pada Lisha,"kata Jeany.
Tanpa disadari Jeany,sesuatu senyum sinis terpancar di cermin itu.
Dan sekejap menghilang ketika Jeany pergi.
Jeany pun keluar dan mencari Elsa.
"Elsa !,"teriak Jeany. Elsa pun segera menemui Jeany.
"Apa ?."tanya Elsa tanpa sedikit pun terkagum dengan gaun yang dikenakan Jeany.
"Aku ingin mendengar kertas di kotak permen coklat mu. Apa saja isi nya ?"tanya Jeany.
"Isi ke satu nya adalah tengah malam akan ada pendatang baru. Kedua adalah rumah Paman Jock"jawab Elsa.
"Darimana kau dapat gaun itu ?."tanya Elsa.
"Oh ini,ini dari Lisha. Aku ingin memberi rahasia padamu. Tapi,biarkan mulut mu tetap terkunci agar tidak ada yang tahu ! Hani tak peduli dengan keluarga kita bahkan kita. Dan,ia ingin tempat dimana itu sepi sekali,yaitu rumah tua yang kita kunjungi .."jawab Jeany sambil bercerita.
                                        ***
Malamnya,jam 19.30,salju berhenti. Elsa dan Jeany masih tetap terjaga. Mereka menunggu jam 20.30 malam.
"Susu segar mungkin sudah cukup untuk kita"kata Jeany mulai mengantuk.
"Kita tidur sebentar saja .."ucap Elsa juga yang mulai mengantuk.
Mereka pun tertidur,dan terbangun pukul 20.29 malam. "Kita harus siap-siap kalau ada bencana mengerikan."bisik Elsa pelan.
Tok ... tok ... tok
Jendela kamar mereka diketuk. Jeany merasa ketakutan. Ia tak tahu harus berbuat apa.
Nathalia dan James merasa terganggu dengan suara itu.
"Kita mengintip saja !"usul Elsa.
Elsa lalu membuka perlahan-lahan gorden jendelanya. Setelah membuka penuh,ternyata hanya ranting pohon. Tapi,pohon itu terlihat mengerikan. Seakan-akan hidup.
Elsa pun menutup kembali gorden jendelanya.
"Hanya ranting pohon,"tukas elsa yang membuat Jeany merasa lega.
"Susu hangat !"teriak Ibu mereka.
Elsa dan Jeany sangat suka susu,mereka lalu bergegas menuju ruang tamu yang dekat di pintu luar rumah.
Tapi,Jeany dan Elsa tidak melihat Ibu nya.
Melainkan handphone yang berbunyi,"Susu hangat !". 
"Jebakan lagi .."ucap Jeany lirih.
"Pintar sekali !,"celetuk seseorang sambil bertepuk tangan.
"Han..Hani ?. Kau tidak tidur ?. Ini sudah malam,"ucap Jeany gugup.
"Kau juga kenapa belum tidur ?!. Satu hal yang perlu kalian ingati. Walaupun aku Kakak tertua kalian,bukan berarti aku anak panutan yang baik di contoh.  Aku membenci kalian sejak aku hilang ! Aku tak peduli karena kalian tak peduli padaku ! Aku akan membuat kalian sengsarah seperti aku hilang dan aku merasa sengsarah !. Hanya Lisha yang sangat baik padaku. Walaupun rahasia ku telah dibocorkannya pada mu !,"kata Hani panjang.
"Hani .. aku ingin kau terlihat ceria. Bukankah kau dulu ceria .."ucap Jeany lirih.
"Sekarang tidak ! aku lebih memilih hidup di dalam kesunyian abadi."tukas Hani.
"Cukup !. Biarkan Hani memilih kehidupannya kalau ia memang tidak ingin bersama kita. "Elsa membuat mereka terdiam sejenak.
"Baiklah"Hani setuju dengan keputusan Elsa.
"Tentu ! Siapa yang peduli padanya ?!,"ucap Jeany kesal.
Hani pun pergi dari rumah itu. Tiba-tiba Jeany terjatuh,lutut nya berdarah.
"Aduh !,"raung nya kesakitan.
Ia lalu pergi ke kamar nya. Tapi,foto keluarga mereka yang dibingkai pecah.
Melukai jari-jemari kaki Jeany. Jeany meraung makin keras,Ibu tak mendengar suara itu karena tertidur lebih nyenyak dan susah dibangun.
Elsa segera membantu Jeany. Jeany menangis.
"Bencana yang mengerikan .."kata Jeany.
Elsa mengambil kaca kecil yang tidak terlalu tertancap di jari-jemari kaki Jeany dan memperban jari-jemari kaki Jeany dengan hati-hati .
"Kita tidur saja .."ucap Elsa membantu Jeany berdiri.
Mereka pun tertidur nyenyak dan terbangun pukul 12 malam karena mendengar ketukan di pintu rumah mereka.
Elsa dan Jeany pun membuka pintu rumah.
"Siapa kau ?,"tanya Elsa.
Tapi,gadis manis itu tak menjawab.
"Ke rumah Paman Jock sesuai petunjuk kertas"bisik Elsa.
Mereka pun berlari ke rumah Paman Jock,Jeany masih bisa berlari karena jari jempol nya saja yang terluka.
Mereka pun mengetuk rumah Paman Jock.
Paman Jock berdiri disitu dengan sweater.
"Paman,bolehkah kami menginap disini ?,"tanya Elsa sambil mengatur nafasnya.
Paman Jock mengangguk,"tepat sekali kalian datang ! Aku ingin kalian mencicipi hidangan terbaru ku !. Spaggheti dan jus jeruk !. Makanan pencuci mulutnya adalah tiramisu."ucap Paman Jock gembira.
"Kalian bawa pakaian ?"tanya Paman Jock.
Jeany dan Elsa saling pandang,dan menggeleng cepat.
"Tak apa. Kalian hanya menginap disini sehari saja kan ?"tanya Paman Jock.
Mereka mengangguk,setelah itu mencuci tangan dan menikmati hidangan Paman Jock.
"Lezat !"puji Jeany. 
"Tiramisu buatan Paman sungguh enak. Spaggheti nya juga. Tapi,jus jeruk nya terlalu asam,Paman,"Elsa mengkritiki hidangan yang dibuat Paman Jock seakan-akan ia kritikus.
Tiba-tiba pintu rumah Paman Jock diketuk.
Jeany pun meminta permisi sebentar dan membuka pintu rumah Paman Jock.
"Paman Jock !"teriak Jeany.
Paman Jock lalu terkejut. "Tak mungkin ! Apakah itu kau ... Hollie ?!"teriak Paman Jock kaget.
Hollie mengangguk,"Paman ! Aku merindukan Paman !. Paman,mereka tidak ramah. Ia langsung meninggalkanku. Usir mereka Paman !,"pinta Hollie.
"Hmmm ... mungkin mereka bermaksud baik. Lupakanlah ! Mari makan !,"teriak Paman Jock.
Malam pun begitu cepat sehingga pagi datang.
"Sampai jumpa Paman tersayang !"pamit Jeany dan Elsa.
"Kapan-kapan berkunjung ya .."ucap Hollie.
Mereka pun pulang dengan gembira. Saat pulang ke rumah,Ibu marah-marah.
"Kenapa tak minta izin ?!. Dan kau juga Elsa !."bentak Ibu.
"Maaf Bu"ucap Jeany dan Elsa serempak.
Mereka pun dihukum,untuk tidak bermain di luar,hanya di dalam rumah saja sehari.
"Besok kita kembali ke sekolah karena salju berhenti."Jeany membaca surat kabar hari ini.
"Ini semua salahmu ..."ucap Elsa bertopang dagu.
Tapi,Jeany merasa gembira. Walaupun liburan musim dingin tak terlalu enak,tapi penuh petualangan.
"Sampai jumpa Hani .. Lisha"kata Jeany.
Sesuatu senyum tidak disadari oleh Jeany di antara pepohonan pinus.

The End


Tya's Blog / Author & Editor

Hi, i am Ayu Listya. Hope you happy in here. Thank you for reading !

0 komentar:

Post a Comment

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates