Jeany dan Elsa - 2
Hani berkata pada boneka salju itu.
Jeany terbelalak kaget,ia melihat boneka salju itu hidup !
Jeany melihat nya secara teliti.Boneka salju itu membuka mantel putih nya.
"Tenyata ia bukan boneka salju !"pekik Jeany.
Ia perempuan,berambut kecoklatan tua dengan gaun putih nya tanpa noda.
"Hani,pastikan jangan ada orang yang melihat kita satu pun,"samar-samar terdengar di telinga Jeany.
Mereka berdua berjalan bersama,"Kenapa Hani ? ."tanya Jeany.
Jeany segera menuruni tangga,ia mengambil sweater nya dan mengikuti mereka dari belakang.
Hani dan gadis itu berbincang-bincang cukup lama.
"Lisha. Kita mau ke mana ?,"tanya Hani.
"Ke Taman Hone Lane Tane. Disitu amat sepi pada malam hari"jawab Lisha sambil tersenyum.
Jeany segera mempercepat langkah nya karena Hani dan Lisha berjalan sangat cepat.
30 menit kemudian,mereka sampai ke Taman Hone Lane Tane.
Banyak terlihat rumah tua disana,kecuali perumahan di dekat Taman itu.
"Wah,mau apa mereka ?."tanya Jeany.
Hani dan Lisha segera pergi ke Toko mantel milik Nyonya Efrest yang masih buka.
Selesai membeli,mereka berjalan ke rumah tua yang banyak rerumputan gersang yang tajam.
Mereka berjalan tampak biasa di atas rerumputan itu. Maka,Jeany pun mencoba.
"Aduh !!!"rintih nya kesakitan. Hani dan Lisha menoleh ke belakang.
"Siapa disana ?! Cepat jawab !,"pekik Lisha.
Jeany mengeluarkan keringat dingin.
Perlahan,langkah Hani dan Lisha melangkah cepat ke tempat dimana Jeany berteriak.
Tapi,mereka tak melihat satu orang pun.
"Mungkin,hanya imajinasi kita"sahut Hani.
Jeany jadi lega mendengar nya. Hani dan Lisha pun masuk ke rumah tua itu.
Mereka menutup pintu rumah tua itu.
"Sial !,"ucap Jeany. Jeany kembali ke rumah nya.
***Pagi pun datang,Jeany segera mandi dan sarapan. "Dimana Hani ?!,"tanya Elsa."Mungkin kau tak akan percaya .."jawab Jeany.Elsa mengerutkan dahinya,"maksud mu ?"tanya Elsa lagi."Aku melihat Hani dan seorang perempuan bernama Lisha masuk ke rumah tua ..,"jawab Jeany pelan.Elsa dengan wajah angkuh nya,merapikan sweater merah muda nya."Tidak ! Tidak mungkin !."teriak Elsa.Jeany hanya pasrah dengan perkataan Elsa."Selamat pagi anak-anak !,"sapa Ibu mereka."Pagi,Bu. Bolehkah kami ke taman Hone Lane Tane ?,"tanya Jeany.Elsa hanya duduk manis di sofa sambil menonton televisi."Tentu,tapi,kalian harus dijaga oleh Lucia,"ucap Ibu."Lucia?. Lucia ?!. Tidak ! Biarkan kami sendiri,"bentak Jeany."Lagipula kami sudah besar,Bu"Elsa ikut membentak."Anak manis dan pintar. Kalian nanti akan berkeliaran,Ibu tahu itu ..."tukas Ibu lembut."Siapa yang akan menjaga Nathalia ? Dan James ?"tanya Jeany.Ibu menunjukkan diri nya sendiri.Akhirnya Jeany menyerah,Elsa dan Jeany pergi didampingi oleh Lucia."Lucia itu menyebalkan,banyak berceloteh,dan tak suka ketidakrapian !."bisik Jeany pelan.Lucia menatap mereka dengan tatapan tak senang,"Bicara apa kalian ?!. Aku membawa uang,apa kalian ingin es krim dan permen ?."tanya Lucia tegas."Tapi,kami tidak ingin es krim. Kami ingin membeli .. "ucapan Jeany terpotong."Maksud Jeany adalah,ia ingin membeli sesuatu yang menarik disini"potong Elsa.Lucia mengangguk,"belilah sesuka kalian ! Maksimal 6 yang kalian beli,3 buah tiap 1 anak !,mengerti ?!,"celoteh Lucia."Ya !"jawab Elsa dan Jeany serempak.Sementara Lucia asyik membeli aksesoris,mereka pergi ke rumah tua yang dimaksud Jeany kemarin."Bukankah itu Hani ?,"kata Elsa."Ya,itu Hani,ia bersama Lisha."jelas Jeany.Mereka pun diam-diam masuk ke rumah tua itu lewat pintu belakang.Dan ... betapa kagum nya mereka !.Ternyata,mereka kira rumah itu dalam ruangan nya sudah jelek.Tapi,tak seburuk yang mereka kira. Dengan cat putih disitu dan lantai dilapisi marmer.Hanya saja luarnya yang begitu jelek."Aku ingin tahu,dimana Lisha."ucap Jeany."Disini !"sesuatu suara menjawab.Mereka segera ke tempat asal suara itu berada.Tapi,mereka terjebak dalam rumah tua itu,karena terlalu banyak ruangan."Bukankah kita tadi .. melewati dapur. Lalu kita turun,dan ... kita di ruang tamu. Dimana pintu keluar nya ?."tanya Elsa panik."Disini !."teriak suara itu mendekat.Elsa melirik ke sebuah ruang yang tak jauh disitu. Ia mendekati ruang itu,dan ia melihat Handphone yang tergeletak di meja mengeluarkan suara"Disini !"."Tenang,ini hanya sebuah suara rekaman !,"pekik Elsa tanpa rasa takut.Mereka pun mencari jalan keluar,"kita sebaiknya pergi dari sini. Hani berusaha menjebak kita"kata Elsa pelan.Dan,akhirnya mereka menemukan jalan keluar.Mereka secepatnya keluar dari situ.Setelah melihat rumah itu lagi,rumah itu hilang."Kita jalan-jalan saja,dan melupakan Hani,"ucap Jeany ketakutan.Seseorang yang jauh di dekat mereka tersenyum penuh kemenangan."Darimana saja kalian ?!. Aku sempat khawatir. Kalian akan kulaporkan berkeliaran pada Ibu kalian !,"bentak Lucia."Tapi,tapi,kami sedang .. mencari sesuatu yang menarik untuk dibeli."kata Jeany terbata-bata."Tidak ! Beli permen coklat saja di toko permen !"Lucia memberikan uang."Baiklah .."ucap Elsa patuh.Mereka segera ke toko permen itu.Si penjual berteriak,"kotak permen coklat ! 1 kotak berisi 2 kertas rahasia ! Silakan dibeli !,"teriak nya keras."Kami beli !"teriak Jeany sambil memberikan uang ."Ini ! Semoga beruntung."kata Si Penjual."Kita beli apa lagi ?"tanya Jeany."Kita ke toko itu saja,"tunjuk Elsa pada sebuah toko kecil dengan dekorasi unik."Hani ! Bukankah itu Hani ?!,"teriak Jeany."Jaga bicaramu!"bentak Elsa."Ya,tapi,kita membeli apa ?. Disini tak ada barang"ucap Jeany."Aku baru tahu,kalau toko ini adalah toko kejelian !. Kau harus membuka matamu lebar-lebar dengan jeli !. Dan,kalau kau ketemu barang itu,ambillah !,"jelas Elsa.Jeany mengangguk,setelah 10 menit,ia dapat mengumpulkan 3 barang. Yaitu,kotak besar berbentuk kotak,sebuah kado dibungkus rapi,dan guci bernilai tinggi.Mereka pun membayar dam segera pulang ke rumah."Kami pulang,Bu !"teriak Jeany.Ibu pun menyahut,"Pukul 1 siang kita akan ke restoran !."sahut Ibu.Jeany gembira sekali,ia pun segera ke kamar dan membuka kotak permen terlebih dahulu bersama Elsa."Aku akan membaca ! Kertas pertama berisi 14.30,salju berhenti. Dan kertas kedua,20.30 malam akan terjadi ?!,"teriak Jeany khawatir.
Bersambung ...
0 komentar:
Post a Comment