Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Tuesday, November 24, 2015

Jeany dan Elsa - 3

Tya's Blog
Jeany dan Elsa - 3

"Apa ... apa maksud nya ?!,"kata Jeany tak mengerti.
"Mungkin,jam 20.30 malam akan terjadi sesuatu yang mengerikan .."jawab Elsa dengan suara yang membuat Jeany sedikit takut.
"Betapa sial nya aku !"pekik nya keras.
Elsa terkejut,"kau bilang itu sial ?!. Tidak ! Itu keberuntungan. Kalau kau tidak mengambil gulungan kertas itu dan tidak membaca nya. Maka,kita tak akan tahu apa yang terjadi pada pukul 20.30 itu !."ucap Elsa.
Jeany lalu menangis kencang. "Tinggalkan aku sendiri ! Kumohon !,"pinta Jeany.
Elsa pun beranjak dari tempat tidurnya dan membawa kotak permen coklat.
"Kau yakin tidak mau dengar apa isi kertas ini ?,"tanya Elsa.
"Tidak !. Biarkan aku meredakan emosiku !!!"jawab nya keras.
Setelah Elsa keluar dari kamar tidurnya.
Jeany menangis sekeras-kerasnya.
Air mata terus membasahi pipi nya itu.
"Jangan menangis terus !,"celetuk sesuatu suara.
Jeany menoleh ke kanan dan ke kiri bahkan ke atas.
Ia tak tahu asal suara itu,Jeany malas untuk berdiri.
Maka,orang itu pun keluar dengan gaun putih.
"Lisha ?!"teriak Jeany.
Lisha mengelap air mata Jeany memakai sapu tangan biru muda nya itu.
"Kau tahu ?. Hani dan aku telah berteman sejak lama. Waktu kami kecil,umur 4 tahun kami selalu bersama. Bahkan sampai sekarang. Dan,kami tak pernah merahasiakan apapun dari diri kamu. Satu pun !. Tapi,aku punya rahasia. Jangan dibocorkan kepada siapapun,kecuali Elsa."cerita Lisha panjang.
Lisha memberikan kotak permen coklat yang berisi sesuatu di dalam nya.
"Aku ingin memberi nya padamu .. isi kotak ini adalah .. gaun putih kesayangan ku serta surat terakhir ku untuk mu. Mungkin,kita tak akan bertemu lagi. Hani tidak peduli padamu lagi dan saudara mu lainnya bahkan keluarganya. Ia lebih memilih ke suatu tempat yang sungguh sepi dan itu di rumah tua itu. Rumah tua itu bisa kapan saja menghilang,Jeany. Simpan rahasia itu,tutup mulutmu. Jangan sampai ketahuan siapa-siapa. Kuperingatkan lagi ! Kau boleh membocorkan ini semua ke Elsa. Tapi tidak untuk keluarga dan saudara mu. Kecuali Elsa,mengerti ?,"jelas nya panjang lebar.
Lisha pun tersenyum pada Jeany.
Ia melambaikan tangannya,Lisha lalu pergi melewati pintu belakang.
Jeany pun membuka sweater nya dan memakai gaun putih milik Lisha.
Ia berkaca di depan cermin. "Aku sungguh manis. Tapi,aku lupa bilang terimakasih pada Lisha,"kata Jeany.
Tanpa disadari Jeany,sesuatu senyum sinis terpancar di cermin itu.
Dan sekejap menghilang ketika Jeany pergi.
Jeany pun keluar dan mencari Elsa.
"Elsa !,"teriak Jeany. Elsa pun segera menemui Jeany.
"Apa ?."tanya Elsa tanpa sedikit pun terkagum dengan gaun yang dikenakan Jeany.
"Aku ingin mendengar kertas di kotak permen coklat mu. Apa saja isi nya ?"tanya Jeany.
"Isi ke satu nya adalah tengah malam akan ada pendatang baru. Kedua adalah rumah Paman Jock"jawab Elsa.
"Darimana kau dapat gaun itu ?."tanya Elsa.
"Oh ini,ini dari Lisha. Aku ingin memberi rahasia padamu. Tapi,biarkan mulut mu tetap terkunci agar tidak ada yang tahu ! Hani tak peduli dengan keluarga kita bahkan kita. Dan,ia ingin tempat dimana itu sepi sekali,yaitu rumah tua yang kita kunjungi .."jawab Jeany sambil bercerita.
                                        ***
Malamnya,jam 19.30,salju berhenti. Elsa dan Jeany masih tetap terjaga. Mereka menunggu jam 20.30 malam.
"Susu segar mungkin sudah cukup untuk kita"kata Jeany mulai mengantuk.
"Kita tidur sebentar saja .."ucap Elsa juga yang mulai mengantuk.
Mereka pun tertidur,dan terbangun pukul 20.29 malam. "Kita harus siap-siap kalau ada bencana mengerikan."bisik Elsa pelan.
Tok ... tok ... tok
Jendela kamar mereka diketuk. Jeany merasa ketakutan. Ia tak tahu harus berbuat apa.
Nathalia dan James merasa terganggu dengan suara itu.
"Kita mengintip saja !"usul Elsa.
Elsa lalu membuka perlahan-lahan gorden jendelanya. Setelah membuka penuh,ternyata hanya ranting pohon. Tapi,pohon itu terlihat mengerikan. Seakan-akan hidup.
Elsa pun menutup kembali gorden jendelanya.
"Hanya ranting pohon,"tukas elsa yang membuat Jeany merasa lega.
"Susu hangat !"teriak Ibu mereka.
Elsa dan Jeany sangat suka susu,mereka lalu bergegas menuju ruang tamu yang dekat di pintu luar rumah.
Tapi,Jeany dan Elsa tidak melihat Ibu nya.
Melainkan handphone yang berbunyi,"Susu hangat !". 
"Jebakan lagi .."ucap Jeany lirih.
"Pintar sekali !,"celetuk seseorang sambil bertepuk tangan.
"Han..Hani ?. Kau tidak tidur ?. Ini sudah malam,"ucap Jeany gugup.
"Kau juga kenapa belum tidur ?!. Satu hal yang perlu kalian ingati. Walaupun aku Kakak tertua kalian,bukan berarti aku anak panutan yang baik di contoh.  Aku membenci kalian sejak aku hilang ! Aku tak peduli karena kalian tak peduli padaku ! Aku akan membuat kalian sengsarah seperti aku hilang dan aku merasa sengsarah !. Hanya Lisha yang sangat baik padaku. Walaupun rahasia ku telah dibocorkannya pada mu !,"kata Hani panjang.
"Hani .. aku ingin kau terlihat ceria. Bukankah kau dulu ceria .."ucap Jeany lirih.
"Sekarang tidak ! aku lebih memilih hidup di dalam kesunyian abadi."tukas Hani.
"Cukup !. Biarkan Hani memilih kehidupannya kalau ia memang tidak ingin bersama kita. "Elsa membuat mereka terdiam sejenak.
"Baiklah"Hani setuju dengan keputusan Elsa.
"Tentu ! Siapa yang peduli padanya ?!,"ucap Jeany kesal.
Hani pun pergi dari rumah itu. Tiba-tiba Jeany terjatuh,lutut nya berdarah.
"Aduh !,"raung nya kesakitan.
Ia lalu pergi ke kamar nya. Tapi,foto keluarga mereka yang dibingkai pecah.
Melukai jari-jemari kaki Jeany. Jeany meraung makin keras,Ibu tak mendengar suara itu karena tertidur lebih nyenyak dan susah dibangun.
Elsa segera membantu Jeany. Jeany menangis.
"Bencana yang mengerikan .."kata Jeany.
Elsa mengambil kaca kecil yang tidak terlalu tertancap di jari-jemari kaki Jeany dan memperban jari-jemari kaki Jeany dengan hati-hati .
"Kita tidur saja .."ucap Elsa membantu Jeany berdiri.
Mereka pun tertidur nyenyak dan terbangun pukul 12 malam karena mendengar ketukan di pintu rumah mereka.
Elsa dan Jeany pun membuka pintu rumah.
"Siapa kau ?,"tanya Elsa.
Tapi,gadis manis itu tak menjawab.
"Ke rumah Paman Jock sesuai petunjuk kertas"bisik Elsa.
Mereka pun berlari ke rumah Paman Jock,Jeany masih bisa berlari karena jari jempol nya saja yang terluka.
Mereka pun mengetuk rumah Paman Jock.
Paman Jock berdiri disitu dengan sweater.
"Paman,bolehkah kami menginap disini ?,"tanya Elsa sambil mengatur nafasnya.
Paman Jock mengangguk,"tepat sekali kalian datang ! Aku ingin kalian mencicipi hidangan terbaru ku !. Spaggheti dan jus jeruk !. Makanan pencuci mulutnya adalah tiramisu."ucap Paman Jock gembira.
"Kalian bawa pakaian ?"tanya Paman Jock.
Jeany dan Elsa saling pandang,dan menggeleng cepat.
"Tak apa. Kalian hanya menginap disini sehari saja kan ?"tanya Paman Jock.
Mereka mengangguk,setelah itu mencuci tangan dan menikmati hidangan Paman Jock.
"Lezat !"puji Jeany. 
"Tiramisu buatan Paman sungguh enak. Spaggheti nya juga. Tapi,jus jeruk nya terlalu asam,Paman,"Elsa mengkritiki hidangan yang dibuat Paman Jock seakan-akan ia kritikus.
Tiba-tiba pintu rumah Paman Jock diketuk.
Jeany pun meminta permisi sebentar dan membuka pintu rumah Paman Jock.
"Paman Jock !"teriak Jeany.
Paman Jock lalu terkejut. "Tak mungkin ! Apakah itu kau ... Hollie ?!"teriak Paman Jock kaget.
Hollie mengangguk,"Paman ! Aku merindukan Paman !. Paman,mereka tidak ramah. Ia langsung meninggalkanku. Usir mereka Paman !,"pinta Hollie.
"Hmmm ... mungkin mereka bermaksud baik. Lupakanlah ! Mari makan !,"teriak Paman Jock.
Malam pun begitu cepat sehingga pagi datang.
"Sampai jumpa Paman tersayang !"pamit Jeany dan Elsa.
"Kapan-kapan berkunjung ya .."ucap Hollie.
Mereka pun pulang dengan gembira. Saat pulang ke rumah,Ibu marah-marah.
"Kenapa tak minta izin ?!. Dan kau juga Elsa !."bentak Ibu.
"Maaf Bu"ucap Jeany dan Elsa serempak.
Mereka pun dihukum,untuk tidak bermain di luar,hanya di dalam rumah saja sehari.
"Besok kita kembali ke sekolah karena salju berhenti."Jeany membaca surat kabar hari ini.
"Ini semua salahmu ..."ucap Elsa bertopang dagu.
Tapi,Jeany merasa gembira. Walaupun liburan musim dingin tak terlalu enak,tapi penuh petualangan.
"Sampai jumpa Hani .. Lisha"kata Jeany.
Sesuatu senyum tidak disadari oleh Jeany di antara pepohonan pinus.

The End


Saturday, November 21, 2015

Jeany dan Elsa - 2

Tya's Blog
Jeany dan Elsa - 2

Hani berkata pada boneka salju itu.
Jeany terbelalak kaget,ia melihat boneka salju itu hidup !
Jeany melihat nya secara teliti.Boneka salju itu membuka mantel putih nya.
"Tenyata ia bukan boneka salju !"pekik Jeany.
Ia perempuan,berambut kecoklatan tua dengan gaun putih nya tanpa noda.
"Hani,pastikan jangan ada orang yang melihat kita satu pun,"samar-samar terdengar di telinga Jeany.
Mereka berdua berjalan bersama,"Kenapa Hani ? ."tanya Jeany.
Jeany segera menuruni tangga,ia mengambil sweater nya dan mengikuti mereka dari belakang.
Hani dan gadis itu berbincang-bincang cukup lama.
"Lisha. Kita mau ke mana ?,"tanya Hani.
"Ke Taman Hone Lane Tane. Disitu amat sepi pada malam hari"jawab Lisha sambil tersenyum.
Jeany segera mempercepat langkah nya karena Hani dan Lisha berjalan sangat cepat.
30 menit kemudian,mereka sampai ke Taman Hone Lane Tane.
Banyak terlihat  rumah tua disana,kecuali perumahan di dekat Taman itu.
"Wah,mau apa mereka ?."tanya Jeany.
Hani dan Lisha segera pergi ke Toko mantel milik Nyonya Efrest yang masih buka.
Selesai membeli,mereka berjalan ke rumah tua yang banyak rerumputan gersang yang tajam.
Mereka berjalan tampak biasa di atas rerumputan itu. Maka,Jeany pun mencoba.
"Aduh !!!"rintih nya kesakitan. Hani dan Lisha menoleh ke belakang. 
"Siapa disana ?! Cepat jawab !,"pekik Lisha.
Jeany mengeluarkan keringat dingin.
Perlahan,langkah Hani dan Lisha melangkah cepat ke tempat dimana Jeany berteriak.
Tapi,mereka tak melihat satu orang pun.
"Mungkin,hanya imajinasi kita"sahut Hani.
Jeany jadi lega mendengar nya. Hani dan Lisha pun masuk ke rumah tua itu.
Mereka menutup pintu rumah tua itu.
"Sial !,"ucap Jeany. Jeany kembali ke rumah nya.
                                          ***
Pagi pun datang,Jeany segera mandi dan sarapan. "Dimana Hani ?!,"tanya Elsa."Mungkin kau tak akan percaya .."jawab Jeany.Elsa mengerutkan dahinya,"maksud mu ?"tanya Elsa lagi."Aku melihat Hani dan seorang perempuan bernama Lisha masuk ke rumah tua ..,"jawab Jeany pelan.Elsa dengan wajah angkuh nya,merapikan sweater merah muda nya."Tidak ! Tidak mungkin !."teriak Elsa.Jeany hanya pasrah dengan perkataan Elsa."Selamat pagi anak-anak !,"sapa Ibu mereka."Pagi,Bu. Bolehkah kami ke taman Hone Lane Tane ?,"tanya Jeany.Elsa hanya duduk manis di sofa sambil menonton televisi."Tentu,tapi,kalian harus dijaga oleh Lucia,"ucap Ibu."Lucia?. Lucia ?!. Tidak ! Biarkan kami sendiri,"bentak Jeany."Lagipula kami sudah besar,Bu"Elsa ikut membentak."Anak manis dan pintar. Kalian nanti akan berkeliaran,Ibu tahu itu ..."tukas Ibu lembut."Siapa yang akan menjaga Nathalia ? Dan James ?"tanya Jeany.Ibu menunjukkan diri nya sendiri.Akhirnya Jeany menyerah,Elsa dan Jeany pergi didampingi oleh Lucia."Lucia itu menyebalkan,banyak berceloteh,dan tak suka ketidakrapian !."bisik Jeany pelan.Lucia menatap mereka dengan tatapan tak senang,"Bicara apa kalian ?!. Aku membawa uang,apa kalian ingin es krim dan permen ?."tanya Lucia tegas."Tapi,kami tidak ingin es krim. Kami ingin membeli .. "ucapan Jeany terpotong."Maksud Jeany adalah,ia ingin membeli sesuatu yang menarik disini"potong Elsa.Lucia mengangguk,"belilah sesuka kalian ! Maksimal 6 yang kalian beli,3 buah tiap 1 anak !,mengerti ?!,"celoteh Lucia."Ya !"jawab Elsa dan Jeany serempak.Sementara Lucia asyik membeli aksesoris,mereka pergi ke rumah tua yang dimaksud Jeany kemarin."Bukankah itu Hani ?,"kata Elsa."Ya,itu Hani,ia bersama Lisha."jelas Jeany.Mereka pun diam-diam masuk ke rumah tua itu lewat pintu belakang.Dan ... betapa kagum nya mereka !.Ternyata,mereka kira rumah itu dalam ruangan nya sudah jelek.Tapi,tak seburuk yang mereka kira. Dengan cat putih disitu dan lantai dilapisi marmer.Hanya saja luarnya yang begitu jelek."Aku ingin tahu,dimana Lisha."ucap Jeany."Disini !"sesuatu suara menjawab.Mereka segera ke tempat asal suara itu berada.Tapi,mereka terjebak dalam rumah tua itu,karena terlalu banyak ruangan."Bukankah kita tadi .. melewati dapur. Lalu kita turun,dan ... kita di ruang tamu. Dimana pintu keluar nya ?."tanya Elsa panik."Disini !."teriak suara itu mendekat.Elsa melirik ke sebuah ruang yang tak jauh disitu. Ia mendekati ruang itu,dan ia melihat Handphone yang tergeletak di meja mengeluarkan suara"Disini !"."Tenang,ini hanya sebuah suara rekaman !,"pekik Elsa tanpa rasa takut.Mereka pun mencari jalan keluar,"kita sebaiknya pergi dari sini. Hani berusaha menjebak kita"kata Elsa pelan.Dan,akhirnya mereka menemukan jalan keluar.Mereka secepatnya keluar dari situ.Setelah melihat rumah itu lagi,rumah itu hilang."Kita jalan-jalan saja,dan melupakan Hani,"ucap Jeany ketakutan.Seseorang yang jauh di dekat mereka tersenyum penuh kemenangan."Darimana saja kalian ?!. Aku sempat khawatir. Kalian akan kulaporkan berkeliaran pada Ibu kalian !,"bentak Lucia."Tapi,tapi,kami sedang .. mencari sesuatu yang menarik untuk dibeli."kata Jeany terbata-bata."Tidak ! Beli permen coklat saja di toko permen !"Lucia memberikan uang."Baiklah .."ucap Elsa patuh.Mereka segera ke toko permen itu.Si penjual berteriak,"kotak permen coklat ! 1 kotak berisi 2 kertas rahasia ! Silakan dibeli !,"teriak nya keras."Kami beli !"teriak Jeany sambil memberikan uang ."Ini ! Semoga beruntung."kata Si Penjual."Kita beli apa lagi ?"tanya Jeany."Kita ke toko itu saja,"tunjuk Elsa pada sebuah toko kecil dengan dekorasi unik."Hani ! Bukankah itu Hani ?!,"teriak Jeany."Jaga bicaramu!"bentak Elsa."Ya,tapi,kita membeli apa ?. Disini tak ada barang"ucap Jeany."Aku baru tahu,kalau toko ini adalah toko kejelian !. Kau harus membuka matamu lebar-lebar dengan jeli !. Dan,kalau kau ketemu barang itu,ambillah !,"jelas Elsa.Jeany mengangguk,setelah 10 menit,ia dapat mengumpulkan 3 barang. Yaitu,kotak besar berbentuk kotak,sebuah kado dibungkus rapi,dan guci bernilai tinggi.Mereka pun membayar dam segera pulang ke rumah."Kami pulang,Bu !"teriak Jeany.Ibu pun menyahut,"Pukul 1 siang kita akan ke restoran !."sahut Ibu.Jeany gembira sekali,ia pun segera ke kamar dan membuka kotak permen terlebih dahulu bersama Elsa."Aku akan membaca ! Kertas pertama berisi 14.30,salju berhenti.  Dan kertas kedua,20.30 malam akan terjadi ?!,"teriak Jeany khawatir.
Bersambung ...

Friday, November 20, 2015

Jeany dan Elsa - 1

Tya's Blog
Jeany dan Elsa - 1

Malam yang gelap bagi Jeany,seperti kehidupannya,ketidakadilan,kesialan.
"Elsa,bisakah aku ..."ucapan Jeany terputus.
"Tidak ! Dan tidak !,"sergah Elsa. 
Jeany jadi sedikit kesal,ia tak peduli kalau Elsa marah,kecuali Ibu dan Hani.
Ia belum bisa tidur,ia melihat bintang di langit.
"oh .. kumohon Elsa,biarkan aku ...,"Elsa memotong ucapan Jeany lagi.
"Oh .. diamlah ! Tidak bisakah kau diam !. Besok adalah liburan musim dingin,aku besok ingin bangun pagi !."potong Elsa.
"Tapi,kenapa ?"tanya Jeany bingung.
"Itu rahasia !. Kau ingin tahu saja !,"bentak Elsa.
                                         ***
Pagi yang dingin menyambut mereka.
Dengan susu putih hangat,dan sepiring nasi goreng ditambah telur mata sapi.
"Elsa,apa rencana mu pagi ini ?"tanya Jeany.
"Tidak sopan !. Habisi dulu makanan nya,"kata Elsa yang tak suka.
Pablo dan Nathalia tertawa kecil .
Apa yang direncanakan nya ?.gumam Jeany.
Selesai makan,keempat anak itu memakai sweater tebal. Jeany memegang tangan Nathalia.
"Jangan nakal,ya !"nasihat Jeany pada Nathalia.
Seketika,Elsa diam-diam pergi meninggalkan Jeany,Pablo,dan Nathalia.
"Kalian jangan kemana-mana !"bentak Jeany.
Jeany menjinjitkan kaki nya supaya tak ketahuan. Elsa lalu pergi ke sebuah gua.
"Hani,keluarlah !,"teriak Elsa.
Jeany terkejut,"Han..Hani .. tak mungkin,ia ..hi..lang dalam badai sal...ju,"ucap Jeany terbata-bata.
Jeany mengintipi mereka berdua secara diam.
"Hani,maaf aku tak menunjukkan dirimu pada tiga saudaraku dan Ibu,"celetuk Elsa menyesal.
"Tidak apa,lagipula,mereka pasti tak percaya."tukas Hani dengan mantel putih nya dengan kulitnya yang pucat.
"Ini,roti panggang dan susu hangat. Aku berjanji,akan menyisakan setiap makanku padamu"kata Elsa.
"Aku merasa.. ada orang disekitar sini.."ucap Hani sambil meneguk susu putih hangat.
"Aku akan pergi. Berbaringlah disini Hani,"tukas Elsa sambil tersenyum lembut.
Jeany berlari sekencang nya ke rumah.
Dengan nafas terengah-engah,ia membuka sweater nya.
Ia menghangatkan diri nya di perapian.
"Ohh ... hangatnya."ucap Jeany pelan.
"Ya,bahkan lebih hangat dari matahari !."bentak Elsa lembut dengan suara sinis nya.
"Oh .. Elsa,ada apa ?"tanya Jeany gugup.
Elsa menghela nafas. Ia melototi Jeany.
"Kau melihat Hani ?."tanya Elsa.
"Tidak,lagipula,ia masih hidup dalam badai salju ?,"tanya Jeany.
"Aku ingin bertanya,apakah kau meninggalkan Nathalia dan Pablo ?."tanya Elsa.
"Benar kan ?. Apa yang membuat mu meninggalkan mereka ?! Kau melihat Hani dengan mantel putih dengan kulitnya yang pucat kan ?!."bentak Elsa dengan lantang yang membuat Jeany terpojok.
Jeany baru kali ini melihat Elsa semarah ini.
"Menyebalkan ! Aku benci kau !. Dasar,"bentak Elsa lagi.
"Aku hanya ingin tahu rencanamu.."ucap Jeany lirih. 
"Hentikan pertengkaran kalian !"teriak seseorang sambil membuka pintu rumah mereka.
Mereka menoleh sekilas dan terkejut.
"Hani !"teriak Elsa dan Jeany bersamaan.
Hani dengan kulit pucatnya berjalan pelan.
"Elsa,biarkan Jeany tahu semua ini. Sejak aku menghilang,kalian selalu bertengkar,iya kan ?."celetuk Hani .
"Oh Hani,kenapa kulit mu pucat ?,"tanya Jeany.
"Aku terjebak dalam badai salju,seminggu lalu dan aku kedinginan dan kelaparan "jelas Hani.
''Aku yang menyelamatkan Hani 3 hari lalu !.
ia tertumpuk sekumpulan salju di Bukit Hone."kata Elsa penuh kemenangan.
"Dan,kalau kau berusaha menyelamatkan nya.Kenapa tidak mengajak Hani kesini dan menjelaskan secara jelas ?!,"kata Jeany tak mau kalah.
"Diam ! Diam ! Tak bisakah kalian tak bertengkar ?!,"suara parau Hani terdengar.
"Maafkan aku,Hani"kata Jeany.
Hani mengangguk,ia terjatuh di sofa.
Elsa dan Jeany membawa nya ke kamar dan memberi nya segelas teh hangat dan buah segar.
Tak sampai 10 menit,Hani terbangun.
"Minumlah teh hangat dan makanlah buah segar ini agar kau sehat kembali,"ucap Jeany lembut.
"Terimakasih.."kata Hani pelan.
                                  ***
Malam penuh bintang bagi Jeany.  Hani tampak terduduk di sofa. Ia sesekali melirik ke jendela.
"Ada apa,Hani ?. Apa ada seseorang yang kau tunggu ?."tanya Jeany .
"Tidak ada. Bolehkah aku permisi untuk membuat teh ?"tanya Hani balik.
Jeany megangguk lembut. Hani segera menuruni tangga dengan cepat.
Jeany bertopang dagu,ia khawatir. Ia lalu melihat ke jendela. Ia melihat Hani memakai pakaian putih panjang dengan rambut pirangnya yang panjang.
Dengan boneka salju di halaman rumah Jeany.
"Kenapa Hani mendekati boneka salju itu  ?  Siapa boneka salju itu ? Dan kapan ?!,"tanya Jeany terbata-bata.

Bersambung ...

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates