Jessica mempunyai impian,yaitu mempunyai seorang Adik.
Impian Jesicca terwujud.
"Lucu ya,siapa nama nya Bu ?."tanya Jesicca senang.
"Chika. Lucu kan ?,"jawab Ibu.
"Wah,akhir nya aku punya Adik !"ucap Jesicca sambil melompat-
lompat girang.
***
"Jesicca,ambil susu untuk Chika !"pinta Ibu yang sedang memasak.
"Ya,Bu !"celetuk Jesicca. Lagi-lagi,Ibu nya menyuruh Jesicca kembali.
"Tolong kamu masak sebentar,Ibu ingin menidurkan Chika "kata Ibu.
Jesicca bingung,"bagaimana cara memasak ? ah,kumatikan saja,"tukas
Jesicca.
Bukannya api mulai meredup,melainkan tambah membesar.
"Ibu ! Ibu !"teriak Jesicca. "Sebentar,Jesicca !."teriak Ibu.
"Api nya membesar !,"pekik Jesicca. Ibu segera berlari.
"Ibu suruh memasak ! Bukan membesar nya !."marah Ibu.
"Kau tak dapat uang saku untuk 8 hari,"gertak Ibu.
Jesicca hampir menangis,ditahan nya air mata nya.
Biasa nya,Ibu lembut,membelai rambut Jesicca kalau bersalah,mengalah,jika Ibu berbuat salah,Ibu meminta maaf pada Jesicca.
Jesicca berlari,tangan nya terluka berdarah,"Ibu tak sayang padaku lagi !"
ucap Jesicca sambil menangis tersedu-sedu.
***
Jesicca mendiami Ibu nya,ia masih sedih dan kesal dengan kelakuan Ibu nya.Ibu menganti popok Chika. Lalu membela Chika,lalu tidur bersama Chika dengan raut wajah senang.
Apa,waktu aku masih bayi,Ibu membiarkan ku ?.gumam Jesicca.
Jesicca kesal,kekesalan nya makin bertambah ketika Ibu biasa
terhadap Jesicca akhir-akhir ini.
"Ayah,Ayah tahu ? 2 minggu yang lalu,Ibu memarahi Jesicca dengan alasan Jesicca hampir membuat rumah terbakar,nah,Ibu malah memarahi,menurut Ayah,siapa yang salah ?."tanya Jesicca.
Kalau sedang marah,Jesicca menanyai Ayah,Si Pembela Jesicca.
" menurut Ayah .. Ibu mu dan kamu ada salah."komentar Ayah.
Jesicca terbelalak kaget,ia berpikir sejenak.
"Ayah,Ibu yang salah !"bisik Jesicca.
Ayah tertawa,"tidak kok,menurut Ayah,kesalahan kalian imbang.
Ibu tak berpikir kalau kau tak bisa memasak dan Jesicca harus nya
meminta Ibu mengajar Jesicca agar bisa memasak."kata Ayah
sambil memencet hidung Jesicca.
"Jadi ... Jesicca harus meminta maaf pada Ibu. Ok ?"tukas Ayah.
Jesicca menatap Ayahnya,"Baiklah."ucapnya lirih.
Sore pun berlalu,Jesicca meminta Ayah untuk membuat Ibu ke teras atas.
Ayah telah melakukannya,Jesicca menemui Ibu nya.
"Ibu marah pada ku ! Dan tak menyanyangi ku !."bentak Jesicca.
Ibu tersenyum lembut.
"lihat,ada bintang dan bulan. Bulan bagaikan Ibu yang menyinari dunia pada malam hari,seperti Ibu,selalu menyanyangi Jesicca dan Chika. Tetapi,kalau tidak ada bulan,malam jadi gelap,dan Ibu jadi marah dan sedih.
Bintang bagaikan Jesicca dan Chika. Jesicca tahu kan ? Ada dongeng,bulan,matahari dan bintang. Bintang anak nya,bulan Ibu nya,dan matahari Ayah nya.
Bintang itu berkelap-kelip,menemani sang bulan. Bulan juga ada di setiap saat,dan juga terkadang tidak."jelas Ibu panjang lebar sambil menghela nafas "Jadi,Ibu terkadang marah karena Chika selalu menangis.
Jesicca jadi marah ya ? Kalau begitu,Ibu minta maaf,"
ucap Ibu sambil mengulurkan tangan.
Jesicca memeluk Ibu nya.
" Ibu .. aku sayang Ibu ! Maafkan aku,Bu ! "kata Jesicca.
"Jesicca jadi salah paham,Ibu lelah mengurus Chika. Mulai sekarang,Jesicca akan jadi mandiri Bu. Dan satu lagi,ajarkan aku memasak,Bu."celetuk Jesicca.
Ayah,Jesicca,dan Ibu tertawa.
Chika yang ada dipangkuan Ibu tertawa sendiri.
The End
0 komentar:
Post a Comment